Komunitas PIJ Sentul ( 15 Oktober 1965)

Sejarah Singkat Komunitas Sentul

Awal mulanya seorang misionaris asal belanda Sr. Yosefa Cornelia PIJ, meminta izin kepada Mgr. Soegiyopranoto uskup Agung Semarang untuk membangun sebuah biara bagi suster-suster dari Kanak-kanak Yesus yang miskin. Biara tersebut hingga saat ini ditujukan untuk para suster yang menempuh studi di universistas yang ada di Yogyakarta. Dengan restu Mgr. Soegiyopranoto, Sr. Yosefa Cornelia mulai mengerjakan segala persiapannya.

Pada tanggal 15 Oktober 1965, kongregasi berhasil memperoleh sebuah tempat di Paroki Bintaran Yogyakarta, berkat dukungan dari Rm. Wakkers SJ selaku pastor paroki dan Rm. Oosthout SJ selaku ketua Yayasan Kanisisus Yogyakarta.

Umat Paroki juga telah memberikan dukungan kepada para suster. Berkat bantuan dari Bapak Sunu, salah seorang umat, kongregasi ini berhasil mendapat sebuah rumah sebagai biara di Jalan Trunojoyo 36, yang sekarang telah berganti nama menjadi Jalan Sultan Agung 50.

Dari kerja sama dengan Romo Oosthout SJ, TK Sang Timur didirikan pada tahun 1966. Pada tahun 1967, sudah ada kelas 1 dan kelas 2 SD Sang Timur. Untuk kelas 3 sampai kelas 6, anak-anak harus belajar di SD Kanisius Gayam Yogyakarta.

Anggota kongregasi suster-suster dari Kanak-kanak Yesus yang Miskin di Sentul antara lain:

* Suster Yosefa Cornelia, PIJ, sebagai suster kepala.

* Suster Redempta, PIJ, sebagai juru masak dan yang bertanggung jawab atas rumah tangga.

* Suster Bernadetta, sebagai guru TK.

SD Sang Timur ditutup pada tanggal 30 Juni 1997 dan TK Sang Timur di Sentul ditutup pada tanggal 30 Juni 1999. Penyebab penutupan ini adalah jumlah anak-anak yang semakin berkurang. Di sisi lain, pemerintah juga mulai membangun sekolah-sekolah baru di lingkungan biara ini.

Pada tahun 2000, didirikanlah sebuah Klinik Bersalin di Sentul. Klinik ini memanfaatkan bekas ruangan-ruangan yang dulu dipakai untuk sekolah. Klinik ini merupakan perluasan dari klinik umum sekaligus Klinik Bersalin yang ada di Jalan Batikan 7 Yogyakarta, di mana semakin banyak orang membutuhkan perawatan.

Seiring berjalannya waktu, muncullah semakin banyak klinik umum dan Klinik Bersalin baru yang dibangun, baik oleh perorangan maupun oleh pemerintah, sehingga semakin sedikit pasien yang datang ke Klinik Bersalin di Sentul. Selain itu, tuntutan pemerintah di bidang kesehatan semakin hari semakin berat. Pada Februari 2015, Klinik Bersalin di Sentul secara resmi ditutup. Sejak 28 Oktober 2014, sebagian dari ruangan-ruangan tersebut sudah dipinjam oleh CU (Credit Union) Sangti Yogyakarta hingga 28 Oktober 2019.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top