VISI
Bersatu dengan Allah Tuhan kita
Bagi Clara Fey, visi “bersatu dengan Allah Tuhan kita” menunjukkan tujuan hidupnya. Dan ia menghendaki kami, para susternya mengarahkan hidup pada tujuan yang sama. Hal ini tidak hanya menjadi tujuan akhir hidup persatuan dengan Allah, namun juga kami berupaya untuk menghayatinya dalam hidup sehari-hari, melalui doa pribadi maupun bersama, ekaristi, hidup persekutuan, maupun melaksanakan kerasulan, melalui kesaksian hidup dengan menjadi pembawa Kabar Sukacita, damai, dan berkat bagi sesama.
“Tujuan kita ialah: Bersatu dengan Allah, Tuhan kita. Ia sendiri dalam belaskasih-Nya yang tak terhingga memberi kita tujuan ini. Semakin kita setia kepada tujuan ini, semakin erat mesra persatuan kita dengan-Nya untuk selama-lamanya.
Yang pasti dan yang menentukan segalanya bagi kita ialah: Tidak pernah mengabaikan tujuan ini, melainkan semakin mendekatinya.
Marilah kita berusaha untuk sungguh mengenal jalan yang mengarah kepada satu-satunya tujuan yang paling luhur untuk semakin maju menempuh jalan ini.
Pantang diragukan bahwa bagi kita jalan ini ialah regula suci. Jangan kita mencari jalan lain; itu berarti menyia-nyiakan waktu saja. Jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan kepada kita ini akan paling cepat dan paling pasti menghantar kita kepada-Nya.”
(Beata Clara Fey, Konferensi 19.01.1862)
MISI
Menghantar anak-anak dan kaum muda terutama yang miskin dan terlantar kepada Tuhan
Sederhana sekali Clara Fey, pendiri kami, merumuskan misi kongregasi, yaitu menghantar anak-anak kepada Yesus. Pada zaman ini pun tugas ini tidak kalah mendesak. Menanggapi keadaan setempat di berbagai daerah, kami membaktikan segenap hati, budi, dan tenaga untuk menolong anak-anak dan kaum muda, menanggapi kebutuhan jiwa raga mereka, mengasuh hidup moral dan keagamaan mereka. Yang penting sebagai Suster PIJ adalah mendidik anak-anak dan kaum muda secara kristiani. Kami ingin membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan pribadi dalam semangat Injil dan menghantar mereka menuju kebebasan kristriani yang sejati. Dalam diri mereka, kami menjumpai Tuhan sendiri, sebab Ia bersabda, ”Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku” (Mrk. 9:37). Perhatian kami juga meliputi semua bidang yang dapat mempengaruhi pendidikan anak-anak. Dijiwai semangat pendiri, kami menampung anak-anak dan kaum muda yang paling membutuhkan pertolongan.
SPIRITUALITAS
Manete in Me. Tinggallah di dalam Aku. Inilah spiritualitas kami yang diinspirasi dari Sabda Tuhan, Yoh. 15:4 dengan konteks “Akulah Pokok Anggur Sejati”. Pendiri kami, Clara Fey sangat mencintai sabda Yesus ini yang dijadikan pedoman bagi hidup rohaninya. Ia mampu memenuhi perutusannya karena berusaha hidup bersatu dengan Tuhan dan dalam Tuhan.
Clara kagum dengan pribadi St. Maria yang selalu memikirkan Tuhan. Clara ingin mewujudkan cita-cita itu dengan terus-menerus mencari dan tinggal di dalam Tuhan dalam misteri ekaristi. Setiap kali pandangannya diarahkan kepada Tuhan yang hadir di Tabernakel.
Untuk menghayati spiritualitas ini, doa pribadi maupun doa bersama merupakan unsur yang hakiki. Perayaan Ekaristi bersama menjadi pusat dan sumber kehidupan kami maupun dalam persekutuan, seperti halnya Clara menimba kekuatan dari Ekaristi. Disitulah beliau mengalami cinta kasih Sang Sabda yang menjelma dan kehadiran-Nya menjadi sumber penghiburan. Bagi beliau, Komuni Suci merupakan pusat wawancara pribadinya terus-menerus dengan Tuhan. Kami mengikuti teladan beliau dengan hidup dari Ekaristi Suci dan meneruskannya kepada sesama cinta kasih yang diwahyukan dalam misteri Ekaristi tersebut. Kami juga membiasakan diri seperti beliau yang senang berkunjung sejenak ke Kapel guna menimba kekuatan baru dari Tuhan yang hadir dalam Tabernakel. Kami menerima kekuatan itu untuk demi kehendak-Nya membaktikan diri kepada sesama dan sekaligus makin erat bersatu dengan yang lain.
“O seandainya kita menyadari betapa itu sangat menentukan kalau tanpa ragu, penuh dan seutuhnya, kita serahkan diri kepada Tuhan; kalau hanya Dia yang kita cari; kalau kita hidup di hadirat-Nya, tinggal beserta-Nya, selalu bersatu dengan-Nya, mencintai Dia satu-satunya!”
(Beata Clara Fey, Konferensi 10.08.1849)