Panggilan itu anugerah, dan untuk menjawab panggilan-Nya bukanlah suatu jalan yang mulus dan tanpa resiko. Berani menjawab “ YA “ berarti harus berani mati terhadap diri sendiri dan ini bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Untuk dapat selalu menjawab “YA” kita membutuhkan sosok Allah yang senantiasa mampu memberikan kekuatan bagi kita dalam menapaki panggilan-Nya. Dalam injil markus 14:38 dikatakan “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang penurut, tetapi daging lemah,” dan Beata Clara pun pernah menuliskan dalam kumpulan catatan kecilnya yaitu “Yesus kuatkan aku, untuk selalu tinggal dalam Engkau dan Engkau dalam aku.” Dari tulisan ini kita dapat menyimpulkan bahwa Beata Clara menyadari kelemahan daging oleh karenanya dia selalu memohonkan rahmat itu kepada Yesus kekasihnya.
Tulisan lain yang pernah saya baca “ada kekuatan dalam kelemahan.” Seakan memberi peneguhan juga dalam menjawab “YA“ sebagai Suster PIJ yang artinya kami harus dapat menyesuaikan diri dengan semangat yang ditanamkan oleh pendiri. Seorang suster PIJ harus mampu mengaktualisasikan sabda, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” yang merupakan spiritualitas para suster PIJ. Maka, sebagai suster PIJ, penerus Beata Clara dari Kanak-Kanak Yesus yang Miskin kami pun diajak untuk dapat mencapai tujuan kami seperti yang dituliskan oleh Beata Clara dalam Konferensinya pada tanggal 19 Januari 1862 yaitu “Tujuan kita ialah bersatu dengan Allah Tuhan kita. Ia sendiri dalam belas kasih-Nya yang tak terhingga memberi kita tujuan ini. Semakin kita setia kepada tujuan ini, semakin erat mesra persatuan kita dengan Allah untuk selama-lamanya. Yang pasti dan yang menentukan segalanya bagi kita ialah tidak pernah mengabaikan tujuan ini, melainkan semakin mendekatinya. Marilah kita berusaha untuk sungguh mengenal jalan yang mengarah kepada satu-satunya tujuan yang paling luhur untuk semakin maju menempuh jalan ini. Pantang diragukan bahwa bagi kita jalan ini ialah regula suci. Jangan mencari jalan lain; itu hanya berarti menyia-nyiakan waktu saja. Jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan kepada kita ini, akan paling cepat dan paling pasti menghantar kita kepada Tuhan.”
(Sr. Clara Regina, PIJ)